Pemeriksaan
atau inspeksi bahan baku dilakukan setiap kedatangan bahan baku ke
gudang dan ketika bahan baku tersebut akan digunakan untuk proses
produksi. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memastikan pasokan
bahan baku telah memenuhi standar spesifikasi yang dibutuhkan.
Pemeriksaan dilakukan secara acak untuk semua bahan baku dengan
menggunakan teknik sampling seadanya dan dalam jumlah sampel yang tidak
dapat ditentukan. Menurut Sudjana (1992), sampling seadanya merupakan
sampling non peluang, meskipun demikian sampling non peluang masih
digunakan mengingat keperluan praktis dan sering dikehendaki kesimpulan
yang sementara dan kasar.
Pemeriksaan
penerimaan bahan baku meliputi data teknis, kode produksi, kondisi
kemasan, jumlah barang yang dikirim dan pemeriksaan parameter mutu
lainnya. Pemeriksaan data teknis bahan terlampir bertujuan agar dapat
melakukan penyesuaian mutu bahan dengan standar produksi, sehingga dapat
mencegah kerusakan produk jadi. Pemerinksaan awal ini biasanya
dilakukan oleh pihak gudang selaku penerima barang. Pemeriksaan
parameter mutu setiap barang berbeda, hal tersebut tergantung pada
atribut mutu masing-masing barang.
B. PENGAWASAN MUTU PROSES PRODUKSI
Pemeriksaan
parameter produksi bertujuan memantau konsistensi proses produksi.
Pemeriksaan parameter produksi dilakukan dengan membandingkan keadaan
aktual suatu tahapan proses dengan parameter standar proses. Kegiatan
ini meliputi proses pendataan keadaan aktual tahapan proses produksi
dengan menggunakan process production checklist form, misalnya
untuk mengetahui apakah reaksi antara eugenol dengan katalis pada
pembuatan crude isoeugenol berhasil maka perlu dicek apakah telah
terjadi reaksi eksotermis apa tidak jika tidak terjadi maka suhu dan
tekanan harus diatur agar reaksi berjalan secara eksotermis. Hasil
pendataan merupakan gambaran keadaan aktual proses produksi.
Pemeriksaan
parameter produksi dilakukan setiap hari selama berlangsungnya produksi
dan dilakukan pada setiap tahapan proses untuk semua produk, mulai dari
tahapan pemasukan bahan baku sampai pada tahapan pengemasan. Pendataan
keseluruhan tahapan proses produksi dicatat pada bacth sheet secara
kontinyu untuk setiap batch produksi. Jam dan batch untuk setiap
tahapan proses pemeriksaan parameter produksi harus terdokumentasi
dengan baik dan jelas. Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan proses
pelacakan jika terjadi suatu kesalahan pada proses produksi.
Pendataan
awal pada pemeriksaan parameter produksi dimulai pada tahap pemeriksaan
terhadap kesiapan peralatan produksi misalnya kondisi vakumnya,
ketersediaan dan kelancaran supply steam, cooling water, hot oil dan
nitrogen serta kondisi dari valve dari alat dan sebagainya. Proses
pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran selama
proses dan menghindari terhentinya proses produksi karena kondisi alat
yang tidak siap.
Tahap
selanjutnya adalah pemeriksaan pada saat pemasukan bahan baku untuk
memulai suatu proses produksi. Ketepatan bahan yang digunakan dengan
karakteristik yangg diminta oleh vendor dan sesuai dengan yang telah
ditetapkan perusahaan akan menentukan karakteristik produk akhir. Selain
dari segi ketepatan jumlah bahan bakunya sendiri, kondisi saat
pemasukkan bahan baku juga harus diperhatikan. Untuk produk isoeugenol
ini mensyaratkan bahan baku masuk dalam keadaan vakum. Pengawasan terus
dilakukan sampai kandungan komponen dalam crude Isoeugenol sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan
Tahap
berikutnya adalah pengawasan terhadap proses fraksinasi crude
Isoeugenol. Pada tahap ini harus dipastikan fraksi yang tidak diinginkan
yang biasanya terdapat dalam fraksi depan benar-benar terpisah agar
tidak mempengaruhi produk yang dihasilkan. Suhu, tekanan, refluks, dan
waktu tiap tahapan (tahap conditioning, tahap pengambilan fraksi depan
dan tahap pengambilan hasil) juga harus benar-benar diperhatikan.
- PENGAWASAN MUTU PRODUK AKHIR
Pengawasan
terhadap produk akhir meliputi pengawasan terhadap kesesuaian
spesifikasi produk dengan permintaan dari vendor. Pemeriksaan biasanya
dilakukan beberapa tahap yaitu pada saat proses atau disebut PDP
(Pemeriksaan Produk Dalam Proses) dan pada saat produk tersebut akan
dikemas untuk dikirim atau disebut PDA (Pemeriksaan Produk Dalam
Akhir).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar