Rabu, 25 April 2012

PENANGANAN QUALITY CONTROL

A.    PENGAWASAN MUTU BAHAN BAKU

Pemeriksaan atau inspeksi bahan baku dilakukan setiap kedatangan bahan baku ke gudang dan ketika bahan baku tersebut akan digunakan untuk proses produksi. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memastikan pasokan bahan baku telah memenuhi standar spesifikasi yang dibutuhkan. Pemeriksaan dilakukan secara acak untuk semua bahan baku dengan menggunakan teknik sampling seadanya dan dalam jumlah sampel yang tidak dapat ditentukan. Menurut Sudjana (1992), sampling seadanya merupakan sampling non peluang, meskipun demikian sampling non peluang masih digunakan mengingat keperluan praktis dan sering dikehendaki kesimpulan yang sementara dan kasar.

Pemeriksaan penerimaan bahan baku meliputi data teknis, kode produksi, kondisi kemasan, jumlah barang yang dikirim dan pemeriksaan parameter mutu lainnya. Pemeriksaan data teknis bahan terlampir bertujuan agar dapat melakukan penyesuaian mutu bahan dengan standar produksi, sehingga dapat mencegah kerusakan produk jadi. Pemerinksaan awal ini biasanya dilakukan oleh pihak gudang selaku penerima barang. Pemeriksaan parameter mutu setiap barang berbeda, hal tersebut tergantung pada atribut mutu masing-masing barang.



B.     PENGAWASAN MUTU PROSES PRODUKSI

Pemeriksaan parameter produksi bertujuan memantau konsistensi proses produksi. Pemeriksaan parameter produksi dilakukan dengan membandingkan keadaan aktual suatu tahapan proses dengan parameter standar proses. Kegiatan ini meliputi proses pendataan keadaan aktual tahapan proses produksi dengan menggunakan process production checklist form, misalnya untuk mengetahui apakah reaksi antara eugenol dengan katalis pada pembuatan crude isoeugenol berhasil maka perlu dicek apakah telah terjadi reaksi eksotermis apa tidak jika tidak terjadi maka suhu dan tekanan harus diatur agar reaksi berjalan secara eksotermis. Hasil pendataan merupakan gambaran keadaan aktual proses produksi.

Pemeriksaan parameter produksi dilakukan setiap hari selama berlangsungnya produksi dan dilakukan pada setiap tahapan proses untuk semua produk, mulai dari tahapan pemasukan bahan baku sampai pada tahapan pengemasan. Pendataan keseluruhan tahapan proses produksi dicatat pada bacth sheet secara kontinyu untuk setiap batch produksi. Jam dan batch untuk setiap tahapan proses pemeriksaan parameter produksi harus terdokumentasi dengan baik dan jelas. Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan proses pelacakan jika terjadi suatu kesalahan pada proses produksi.

Pendataan awal pada pemeriksaan parameter produksi dimulai pada tahap pemeriksaan terhadap kesiapan peralatan produksi misalnya kondisi vakumnya, ketersediaan dan kelancaran supply steam, cooling water, hot oil dan nitrogen serta kondisi dari valve dari alat dan sebagainya. Proses pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran selama proses dan menghindari terhentinya proses produksi karena kondisi alat yang tidak siap. 

Tahap selanjutnya adalah pemeriksaan pada saat pemasukan bahan baku untuk memulai suatu proses produksi. Ketepatan bahan yang digunakan dengan karakteristik yangg diminta oleh vendor dan sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan akan menentukan karakteristik produk akhir. Selain dari segi ketepatan jumlah bahan bakunya sendiri, kondisi saat pemasukkan bahan baku juga harus diperhatikan. Untuk produk isoeugenol ini mensyaratkan bahan baku masuk dalam keadaan vakum.  Pengawasan terus dilakukan sampai kandungan komponen dalam crude Isoeugenol sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan

Tahap berikutnya adalah pengawasan terhadap proses fraksinasi crude Isoeugenol. Pada tahap ini harus dipastikan fraksi yang tidak diinginkan yang biasanya terdapat dalam fraksi depan benar-benar terpisah agar tidak mempengaruhi produk yang dihasilkan. Suhu, tekanan, refluks, dan waktu tiap tahapan (tahap conditioning, tahap pengambilan fraksi depan dan tahap pengambilan hasil) juga harus benar-benar diperhatikan.


  1. PENGAWASAN MUTU PRODUK AKHIR

Pengawasan terhadap produk akhir meliputi pengawasan terhadap kesesuaian spesifikasi produk dengan permintaan dari vendor. Pemeriksaan biasanya dilakukan beberapa tahap yaitu pada saat proses atau disebut PDP (Pemeriksaan Produk Dalam Proses) dan pada saat produk tersebut akan dikemas untuk dikirim atau disebut PDA (Pemeriksaan Produk Dalam Akhir). 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar